Senin, 23 Juli 2012

BAB I                                          
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat menyampaikan pesan yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan kehadiran media.
Menurut Gagne (dalam Azhar, 2003:4) “bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, foto, gambar, grafik, televis, dan komputer”. Disamping itu menurut Hamidjojo (dalam Azhar, 2003:4) menjelaskan bahwa “media adalah sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat  yang dikemukakan itu sampai kepada penerima  dengan baik”.

 
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebagai alat perantara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga dengan penggunaan media tersebut akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pesan dan materi pelajaran oleh guru pada saat itu.
Mengingat pentingnya media pembelajaran di atas, maka dituntut seorang guru agar mampu menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disajikan,sehingga hal tersebut dapat meningkatkaan minat dan motivasivasi siswa dalam pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Dalam Depdiknas (2006:271) menyatakan bahwa “Bidang studi PKn juga merupakan bidang studi yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.
 Untuk mencapai sasaran dan target di atas guru harus mampu melaksanakan penataan alat, bahan, dan media atau sumber belajar agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa. Salah satu media yang dapat digunakan pada pembelajaran PKn SD adalah media gambar, media ini termasuk salah satu jenis media visual yang bermanfaat untuk  mengkongkitkan hal-hal yang bersifat abstrak ke dalam bentuk gambar atau foto, yang bisa menggambarkan perilaku yang baik dan kurang baik, sebagai sarana pembentukan moral siswa.
Baugh (dalam Azhar, 2003:9) “memperkirakan bahwa kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya”.
Jadi dapat kita ketahui betapa besarnya peranan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SD. Namun dalam kenyataan yang ada sekarang ini berdasarkan observasi di lapangan, media gambar jarang digunakan sebagai media pembelajaran PKn, guru lebih sering menyajikan materi dengan metode ceramah. Padahal setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
 Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh siswa, apalagi bagi peserta yang mempunyai tipe belajar visual. Siswa akan cepat merasa bosan dan kelelahan disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Jadi guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan minat belajar siswa yaitu dengan menggunakan media gambar.
Dilihat dari hasil observasi yang penulis lakukan di Sekolah Dasar Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara bahwa guru belum memanfaatkan media yang sesuai dalam menyajikan suatu materi pembelajaran PKn, sehingga hal ini menyebabkan peserta didik kurang termotivasi dan kurang memahami konsep pembelajaran yang disajikan, hal ini tergambar dari hasil belajar peserta didik   pada saat evaluasi setelah pembelajaran berakhir hanya mencapai nilai rata-rata 5,3 pada materi yang di ajarkan, sedangkan  standar nilai di sekolah itu adalah 6,5 jadi nilai yang di capai masih di bawah standar .
Berdasarkan uraian yang dikemukan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS II PADA SD NEGERI No. 100020 SIBUHUAN KECAMATAN BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS SUMATERA UTARA
”. 

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka peneliti secara umum akan membahas tentang “Bagaimana penggunaan media gambar pada pembelajaran PKn di SD Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara?”
Permasalahan tersebut di atas dibahas lagi secara khusus mengenai:
1.      Bagaimana merancang rencana pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar di kelas II SD?
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar di kelas II SD?
3.      Bagaimana penilaian dari pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar di kelas II SD?
C.    Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar pada pembelajaran PKn. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mendeskripsikan bentuk rencana pembelajaran PKn dengan   menggunakan media gambar di kelas II SD.
2.      Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar di kelas II SD.
3.      Mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn  dengan  menggunakan media gambar di kelas II SD.

D.    Manfaat Penilitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran  PKn di SD khususnya pembelajaran dengan tema kedisiplinan.
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru dan peneliti sebagai berikut:
1.      Sebagai pedoman bagi guru dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran PKn di kelas II SD.
2.      Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media gambar pada pembelajaran PKn di kelas II SD.
3.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan tema kedisiplinan di kelas II SD
4.      Menambah wawasan penulis dalam mengetahui penggunaan media gambar pada pembelajara Pkn di kelas II SD.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    KAJIAN TEORI
1.      Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar.
a.       Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar.
 Pembelajaran PKn di SD akan berhasil dengan baik apabila guru memahami perkembangan intelektual anak usia SD. Usia anak SD berkisar antara 7 sampai dengan 11 tahun. Menurut Piaget dalam (http://suryo.worpress.com/2008/02/01) bahwa  “Perkembangan anak usia Sekolah Dasar tersebut termasuk dalam kategori operasional kongkrit, pada operasional ini anak dicirikan dengan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan yang logis”.
 Hal senada juga dikemukakan oleh Santi (2006:1.52) bahwa :anak pada usia 6-12 tahun disebut juga sebagai tahap operasional nyata, hal ini ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik, para psikologi menyebut juga sebagai masa tenang. Karena proses perkembangan emosional anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu. Perolehan pengetahuan diperoleh dengan induksi (pengamatan dan percobaan), walaupun sudah menggunakan penalaran dan logika. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa pada usia ini sangat membutuhkan media pembelajaran sebagai perantara dalam memperoleh pengetahuan.

 
 

b.      Pengertian PKn
 Pengertian PKn menurut  Aziz (1997:112) menyatakan bahwa “Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana menyiapkan, membina, dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan dasar peserta didik yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negaranya”. Senada dengan pendapaat diatas Depdiknas (2006:271) mengemukakan: “pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945”.
 Bedasarkan pendapat para ahli di atas, terlihat bahwa PKn merupakan usaha untuk membekali siswa dengan kemampuan dan keterampilan dasar agar tumbuh menjadi pribadi yang baik.

c.       Tujuan Pembelajaran PKn
 Menurut Depdiknas (2006:271) menyatakan bahwa PKn bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.    Berpikir secara kritis, rasional, dan keratif dalam menaggapi isu kewarganegaraan,
2.    Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi,
3.    Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dangan bangsa-bangsa lainnya,
4.    Berinterksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Winataputra (2006:428) menyatakan tujuan PKn adalah untuk mengembangkan potensi individu warga Negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, posisi dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakata, berbangsa dan bernegara di Indonesia  
 Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran PKn SD  adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan dan keterampilan dasar agar dapat tumbuh menjadi pribadi menurut norma-norma yang ada.
d.      Ruang Lingkup PKn
 Menurut KTSP (2006:271) menyatakan bahwa ruang lingkup pembelajaran PKn adalah sebagai berikut: “1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, 2) norma, hukum dan peraturan, 3) hak azazi manusia, 4) kebutuhan warga negara, 5) konstitusi, 6) kekuasaan dan Politik, 7) pancasila, 8) globalisasi”.
Sedangkan menurut Aziz (2007:31) menyatakan bahwa ruang lingkup PKn adalah pemahaman dan pengamalan serta penerapan konsep, nilai, moral, norma pancasila, hak dan kewajiban warganegara untuk kepentingan:  kehidupan sehari-hari dan dasar pendidikan di SLTP.
 Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pembelajaran PKn SD adalah persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hukum dan peraturan, hak azazi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi.
2.      Media pembelajaran 
a.       Pengertian Media pembelajaran
  Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, juga dapat dikatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut beberapa para ahli antara lain menurut Ahmad (1997:3) mengatakan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk memproses komunikasi (proses belajar mengajar)”. Lebih lanjut Arief (2003:6) menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peranannya.
  Istilah media digunakan juga dalam bidang pembelajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Rossi (dalam Wina, 2006:63) “ menyatakan bahwa media pengajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pengajaran seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya”.
  Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pengajaran dalah segala jenis sarana pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
  Media pembelajaran mempunyai arti tersendiri dalam proses belajar mengajar (PBM), yakni untuk mewujudkan situasi yang kondusif sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa, karena dengan melihat dan mempergunakan maka perhatian siswa akan lebih terfokus pada pembelajaran sehingga penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b.      Fungsi  Media pembelajaran
  Penggunaan media pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifitasan pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan, berupa sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada siswa, agar siswa dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan.
  Menurut Mulyani (1999:178) mengemukakan beberapa fungsi media sebagai berikut: “(1) alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, (2) bagian integral dari keseluruhan dari situasi mengajar, (3) meletakkan  dasar-dasar yang kongkrit dan konsep yang abstrak sehingga bisa mengurangi pemahaman yang bersipat verbalisme, (4) membangkitkan motivasi belajar siswa, (5) mempertinggi mutu belajar mengajar”.
  Derek (dalam Mulyani, 1999:179) menyebutkan fungsi media pembelajaran adalah : “ (1) membangkitkan motifasi belajar, (2) mengulang apa yang sudah dipelajari, (3) meyediakan stimulus belajar, (4) mengaktifkan respon siswa, (5) memberikan balikan dengan cepat atau segara, (6) menggalakkan latihan yang serasi”.
  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pengajaran merupakan alat bantu untuk memberi kemudahan dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat membangkitkan minat belajar siswa serta memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan.
c.       Manfaat Media Pembelajaran
 Menurut Encyclopedia of Educational Researceha (dalam Azhar, 2003:25) menyatakan manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.    meletakkan dasar-dasar yang komplit untuk berpikir oleh karena itu mengurangi verbalitas,
2.    memperbesar perhatian siswa,
3.    meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap,
4.    memberikan pengalaman nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa,
5.    menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontiniu, melalui gambar hidup,
6.    membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa,
7.    memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Sedangkan menurut Sudjana (dalam Azhar, 2003:25) mengemukakan bahwa manfaat  media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: “(1) dapat menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan motifasi belajar, (2) mempermudah siswa memahami dan menguasai materi pembelajaran, dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran, (3) dapat memvariasikan  metode mengajar sehingga siswa tidak bosan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung, (4) dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam belajar”.
 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa serta menimbulkan motivasi belajar sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
d.      Jenis-Jenis Media Pembelajaran
 Media yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran PKn sangat banyak jenisnya. Menurut Syaiful (2006:124) mengklasifikasi media pembelajaran menjadi:
1.    media Auditif : Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, casset recorder, piringan hitam dan sebagainya,
2.    media visual : Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yan gmenampilkan gambar diam seperti film strip (flam rangkai), slides(flam bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan,
3.    media audiovisual : media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsure gambar seperti televisi, video cassette dan sebagainya.

Sedangkan menurut Seels (dalam azhar 2003:33) membagi media antara lain: ”(1) Visual diam yang diproyeksi, (2) audio, (3)penyajian multi media, (4) visual dinamis yang diproyeksikan, (5) permainan, (6)Visual tak diproyeksi Yang termasuk ke dalam kelompok media ini, antara lain: (a) Grafik, (b) Chart atau bagan, (c) Peta, (d) Diagram, (e) Poster, (f) Karikatur, (g) Komik, (h) gambar mati, (i) Fhoto”
Jadi dapat diketahui bahwa banyak sekali jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn SD seperti media auditif, media visual dan media audio visual.
3.      Media gambar
a.       Pengertian Media Gambar
 Media gambar sangat penting digunakan dalam pembelajaran usaha memperjelas pengertian kepada siswa. Menurut Wiryawan (dalam Mulyani, 1999:183) “menyatakan bahwa media gambar adalah gambar yang mengkomunikasikan pesan secara singkat”. Senada dengan pendapat Ahmad (1997:76) bahwa dengan menggunakan media gambar pengalaman dan pengertian siswa menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi siswa. Sedangkan menurut Nana (1997:13) “media gambar adalah media visual dasar atau media pandang berbentuk dua dimensi yang dapat mengungkapkan fakta atau informasi”.
 Dengan demikian media gambar merupakan sarana yang dapat membantu proses belajar mengajar, sarana itu mencapai proses pembelajaran siswa dan dapat membuat pembelajaran menarik dan relatif lebih mudah. Media gambar dapat membantu siswa dan guru untuk menciptakan proses pembelajaran lebih baik jika dipakai dengan tepat.
 Semua gambar mempunyai arti, ukuran dan tafsiran sendiri karena itu gambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan mempunyai nilai-nilai pembelajaran bagi siswa dan memungkinkan belajar secara efisien di sekolah karena menggunakan berbagai macam metode dan banyaknya materi yang kurang mampu dikuasai siswa melalui daya nalar mereka, maka digunakan media gambar untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
b.      Langkah-langkah penggunaan media gambar
  Dalam menggunakan media gambar dalam  pembelajaran ada langkah-langkah tersendiri dalam penggunaannya seperti yang diungkapkan dalam http://209.85.175.104/searc?q=cachefwfl8cibNcJ :www.umm.ac.id. Menyatakan bahwa penggunaan media gambar ini memiliki beberapa langkah yaitu:
1.    menyiapkan bahan-bahan yang digunakan,
2.    menugaskan siswa untuk menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar,
3.    memperagakan gambar-gambar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa,
4.    guru meminta siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain
5.    diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut,
6.    guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang telah disiapkan sekaligus juga menanamkan nilai moral dan norma yang menjadi target harapannya,
7.    guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindak lanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi pelajaran PKn.

Hal senada juga dikemukakan oleh Efrijon ( dalam Enidar 2006:10) bahwa langkah-langkah penggunaan media gambar adalah sebagai berikut: 1) memberikan kata pengantar atau pendahuluan, 2) menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 3) mengoperasikan media menurut tekniknya, melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, 4) meminta pendapat-pendapat siswa. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar memiliki langkah-langkah antara lain menyiapkan bahan yang akan digunakan, menugaskan siswa juga mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar , memperagakan gambar di depan kelas,  meminta siswa mengomentari gambar,meminta siswa lain menanggapi komentar teman, menjelaskan materi melalui media gambar, menyimpulkan pembelajaran dan memberikan evaluasi
c.       Fungsi Media Gambar Dalam Pembelajaran
  Media gambar dapat menghidupkan gagasan abstrak dan dapat mengkonkretkan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Levie (dalam Azhar 2003:17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media gambar yaitu:
1.    Fungsi atensi yaitu : Menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepadaisi pelajaran yang berkaitan dengan makna gambar yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran,
2.    Fungsi afektif yaitu dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar. Atau membaca teks yang bergambar,
3.    Fungsi kognitif mempeerlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar,
4.    Fungsi konfensatoris yaitu untuk membantu siswa  lemah dan lambat meneriam dan memahami pelajaaran yang disajikan secara verbal.

 Basuki (dalam Desi 2006:14) mengemukakan  beberapa fungsi media gambar adalah sebagai berikut: “1) mengembangkan kemampuan visual, 2) mengembangkan imajinasi siswa, 3) membantu meningkatkan penguasaan siswa terhadap hal-hal abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan dalam kelas, 4) mengembangkan kreativitas siswa”.
  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media gambar adalah untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa terhadap materi yang disajikan dan media gambar juga sangat membantu siswa yang tidak memahami pelajaran yang disajikan secara verbal  sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
d.      Kelebihan Media Gambar.
 Beberapa kelebihan media gambar yang dikemukakan oleh arief (2003:30) antara lain:
1.    sifatnya konkrit. Gambar lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal,
2.    Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu,
3.    Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamaatan kita,
4.    Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman,
5.    Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nana (1997:71) bahwa kelebihan dasri penggunaan media gambar adalah:
a) mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belaajaar mengajar, b) harganya relatif murah dari jenis media pengajaran lainnya, c) gambar dapat menterjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik, d) gambar dapat digunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. 
 Jadi dapat disimpulkan bahwa kelebihan-kelebihan dari penggunaaan media gambar adalah media gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibendingkan media verbal, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan harganya lebih murah serta mudah didapat.
4.      Hasil Belajar
  Terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang merupakan suatu hasil kongkrit yang diperoleh dalam pembelajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (1993:21) bahwa “hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat sosial, emosional dan perubahan jasmani”.
  Hasil belajar siswa  juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengingat pelajaran yang telah disampaikan selama pembelajaran dan bagaimana siswa tersebut bisa menerapkannya dan mampu memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (1996:18) bahwa “hasil belajar siswa dapat ditinjau dari beberapa hasil kognitif yaitu kemampuan siswa dalam pengetahuan (ingatan), pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis, sintesis, dan evaluasi.  
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik dilihat dari segi hasil kognitif, pemahaman, dan aplikasinya
B.    KERANGKA TEORI
Media gambar merupakan media visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn dengan tema  kedisiplinan di Sekolah Dasar. Penggunaan media gambar ini dalam pembelajaran PKn dengan tema kedisiplinan akan membuat siswa dapat melihat, memperhatikan dan menyaksikan sendiri secara visual tanpa harus banyak mendengarkan penjelalasan materi melalui media verbaal guru.
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn dengan tema  kedisiplinaan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar. Adapun langkah-langkah dari penggunaan media gambar ini dalam pembelajaran PKn dengan tema  kedisiplinan adalah menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran dan memajangkan gambar mengenai tema  kedisiplinan di depan kelas.
Siswa mengamati gambar yang telah dipajang di depan kelas dan diminta untuk mengomentarinya.  Komentar yang diberikan akan ditanggapi oleh temannya yang lain sehingga dalam pembelajaran terjadi interaksi tanya jawab antara siswa dengan guru ataupun antara sesama siswa. Proses tanya jawab tersebut akan membuat siswa menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti  pembelajaran.  Langkah selanjutnya adalah guru menjelaskan materi pelajaran melalui media gambar yang telah dipajang di depan kelas
Kegiatan pembelajaran dilanjutkaan dengan  membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajaran. Pada tahap akhir pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk menanyakan tentang materi pelajaran yang belum diketahuinya.















BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Lokasi Penelitian
1.      Tempat Penelitian dilaksanakan di SD Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara
2.      Subjek Penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara, dengan jumlah siswa 40 orang, yang terdiri dari 18 laki-laki dan 22 perempuan.
3.      Waktu penelitian dilaksanakn pada semester II tahun ajaran 2012/2013.
B.     Rancangan Penelitian
1.                              Pendekatan dan Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kealitatif. Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran pada sutu kelas. Prosedur pelaksanaan penelitian ini mengiluti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan secara umum. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

 
Menurut kemmis (dalam Ritawati, 1992:69)”poses penelitian tindakan merupakan daur ulang atau siklus penelitiannya dimulai dari aspek mengembangkan perencanaan, melakukan tindakan sesuai rencana, melakukan observasi terhadap tindakan tindakan dan melakukan refleksi yaitu perenungan terhadap perencanaan”. Kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan setiap tahapan dan siklusnya selalu secara partisipatoris dan kolaboratif antara peneliti dan praktisi dalam sistim persekolahan.



















2.                              Alur Penelitian
Studi pendahuluan Observasi Latar SD, guru, dan KBM Mengenal nilai Kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

 
RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 















Text Box: Rencana II 














3.  Prosedur Penelitian
 Sebelum merencanakan tindakan maka peneliti terlebih dahulu melakukan observasi ke SD Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara dengan berkolaborasi dengan guru kelas sebagai bentuk kerjasama dengan pihak sekolah tempat peneliti mengadakan penelitian.
 Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi (1) rencana tindakan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Dalam penelitian ini peneliti memulai dari refleksi awal dan penjajakan yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan penelitian.
 Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua siklus. Pada setiap siklus empat kegiatan pokok, yakni: 1. perencanaan (planning), 2. tindakan (action), 3. observasi (observing), 4. refleksi (revlection), (depdiknas, 2004: 19-22), berikut ini dikemukakan tahap-tahap perencanaan sebagai berikut:
a.       Rencana tindakan
 Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bersama guru membuat rencana tindakan  yang akan dilakukan. Tindakan ini berupa pelaksanaan  pembelajaran PKn dengan tema  kedisiplinan dengan mengguankan media gambar di kelas II SD. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran yaitu dengan kegiatan berikut.
(1)   Menyusun rancangan tindakan berupa model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hal ini meliputi (a) tujuan pembelajaran, (b) memilih dan menetapkan materi, (c) kegiatan belajar dan mengajar, (d) memilih dan menetapkan media atau sumber belajar dan (e) evaluasi
(2)   Menyusun indikator, dan kriteria pembelajaran PKn dengan tema  kedisiplinan.
(3)   Menyusun data berupa pedoman observasi, catatan lapangan.
b.      Pelaksanaan tindakan
 Pelaksanaan tindakaan ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran PKn dengan tema kedisiplinan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I  dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan  dengan materi yang berbeda. Kegiatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas sebagai obsever. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan berikut ini.
(1)   Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan tema  kedisiplinan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
(2)   Guru  melakukan pengamatan dengan menggunakan format observasi, catatan lapangan.
(3)    Peneliti dan guru melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
         Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus I dilaksanakan satu kali peremuan . Fokus tindakan pada setiap siklus berupa penggunaan media gambar pada pembelajarn dengan tema  kedisiplinan bidang studi PKn di SD.
c.      Pengamatan
                  Kegiatan pengamatan dilakukan oleh guru sebagai observer untuk mengamati aktivitas siswa selama proses belajar mengajar. Aktivitas siswa tersebut oleh observer pada lembar pengamatan yang telah disediakan peneliti sebelum melaksanakan kegiatan ini.
d.      Refleksi
Refleksi dilakukan setiap satu  tindakan berakhir. Dalam tahap ini guru dan peneliti mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah 1) menganalisis tindakan yang baru dilakukan, 2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan 3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh.
Hasil refleksi bersama ini dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya, dan dapat dimananfaatkan untuk menyusun simpulan terhadap hasil dari siklus yang telah dilaksanakan.
C.     Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:  (1) hasil tes akhir setiap akhir tindakan (evaluasi), (2) hasil catatan pengamatan (observasi) yang memuat catatan mengenai kegiatan pembelajaran baik yang berkenaan dengan guru (peneliti) maupun yang berkenaan dengan siswa.
 Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah adalah Siswa Kelas II SD Negeri No. 100020 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara dan proses kegiatan pembelajaran dengan tema  kedisiplinan dengan menggunakan media gambar. Perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran, menyajikan informasi, mendemostrasikan media gambar dan melaksanakan evaluasi pada akhir pertemuan setiap siklus.
D.     Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data diperlukan instrumen-instrumen sebagai berikut:
1.       Tes akhir tindakan
Tes ini diberikan pada setiap akhir dari suatu tindakan pada setiap pelaksanaan siklus.
2.       catatan lapangan, pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan terhadap tindakan peneliti sewaktu pembelajaran
3.      Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan tindakan ini digunakan pedoman observasi untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Teknik ini dimaksudkan untuk mengamati aktivitas peneliti dan siswa selama tindakan pelaksanaan.
E.     Analisis Data
 Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles (dalam Ritawati  1992:18) yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti dengan penyajian data dan terakhir penyimpulan atau veritifikasi. Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan. Tahap analisis tersebut diuraikan berikut ini.
a.       Menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi, pencatatan, dengan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan, penyeleksian dan pemilihan data. Seperti mengelompokkan data pada siklus satu, siklus dua dan seterusnya. Kegiatan menelaah data dilakukan sejak awal data dikumpulkan.
b.      Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompok-kelompokkan dan  diseleksi sesuai dengan focus, data yang relevan dianalisis sedangkan yang tidak relevan dibuang.
c.       Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah direduksi, sehingga diperolah sajian tunggal berdasarkan fokus pembelajaran dengan tema  kedisiplinan dengan menggunakan media gambar.
d.      Menyimpulkan hasil penelitian dan triangulasi. Kegiatan ini merupakan penyimpulan akhir temuan penelitian, diikuti dengan kegiatan triangulasi atau pengujian temuan penelitian. Kegiatan triangulasi dilakukan dengan cara : (1) peninjauan kembali catatan lapangan, dan (2) bertukar pikiran dengan ahli, teman sejawat, dan guru.
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun data evaluasi. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran. Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan.

F.     Jadwal Penelitian
No
Nama Kegiatan
Januari
Pebruari
Maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Observasi












2
Perencanaan












3.
Siklus I













Perencanaan Tindakan













Pelaksanaan dan observasi













Refleksi












4.
Siklus II













Perencanaan Tindakan













Pelaksanaan dan observasi













Refleksi












5.
Penulisan Laporan













DAFTAR RUJUKAN

Ariani, Desi. 2006. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Padang: FIP UNP

Arsyad, Azhar. 2003 Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Depdiknas  2006  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Enidarwanis, Wati. 2006. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPS Melalui Media Visual di Kelas VI SD. Skripsi. FIP-UNP

Hamalik, Oemar. 1993. Metodik Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung: ganesha


http://209.85.175.104/searc?q=cache-fwfl8cibNcJ:www.umm.ac.id. Download 16/03/2008

Isti Rokhiyah. 1999. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: UT PGSD 2302 MODUL 3

M. Aziz, A. Kosasih djahiri. 1997. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Rineka Cipta

M. Ngalim Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nana Sudjana, Ahmad Riva’i.  1997. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Bandung

Pendidikan kewarganegaraan Kls II SD,Standar isi KTSP 2006, Jakarta: Erlangga.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sadiman, Arief.S. dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Garafindo Persada

Sumantri, Mulyani. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud

_____________. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar